dilema melanda hati yang merana
puing-puing reruntuhan jiwa terpecah menahan
tak tertahan ingin ungkapkan isi hati
tentang kesedihan yang terdalam.
kerasnya bebatuan yang dungu.
tajamnya jalan yang berliku.
inginkan kau tetap menunggu.
kehadiranku di dekapmu.
tutup mata..
tak usah kau rasa.
akan asa yang melanda.
tak perlu bangun dari tidur.
saat kecupanku hadir.
biar lelahmu pudar.
hanya inginkan dirimu walau penuh liku.
yakin semua ini kan indah d akhir nanti.
puing-puing reruntuhan jiwa terpecah menahan
tak tertahan ingin ungkapkan isi hati
tentang kesedihan yang terdalam.
kerasnya bebatuan yang dungu.
tajamnya jalan yang berliku.
inginkan kau tetap menunggu.
kehadiranku di dekapmu.
tutup mata..
tak usah kau rasa.
akan asa yang melanda.
tak perlu bangun dari tidur.
saat kecupanku hadir.
biar lelahmu pudar.
hanya inginkan dirimu walau penuh liku.
yakin semua ini kan indah d akhir nanti.
No comments:
Post a Comment