PRODUCT of YOUM SHOP

gallery
SKIN79 Hotpink BB cream spf
gallery
[IMPORT BAG] Limited Stock
gallery
[SHOES] Tweenie
gallery
[Etude House] BB Cream Precious Mineral Bright Fit + Nymph Aura Volumer Set
gallery
[Handmade Shoes] Chanel Prestige

Monday, November 21, 2011

KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA


Kompetensi Dasar
Menulis kutipan langsung dan tak langsung serta menulis daftar pustaka

Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat

1)      Membuat kutipan langsung yang kurang dari 40 kata,
2)      Membuat kutipan langsung yang lebih dari 40 kata,
3)      Membuat kutipan tidak langsung yang kurang dari 40 kata,
4)      Membuat kutipan tidak langsung yang lebih dari 40 kata,
5)      Menulis berbagai jenis daftar pustaka.

MATERI
1.     Kutipan
Kutipan adalah pengambilan bagian dari pernyataan, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari tulisan orang lain atau tulisan penulis sendiri yang telah terdokumentasi yang bertujuan untuk memberikan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan.
Kutipan terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah cuplikan tulisan orang lain tanpa perubahan ke dalam karya tulis kita. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengutip langsung adalah sebagai berikut.
1)      Tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2)      Harus menggunakan tanda [sic!] jika ada kesalahan dalam teks asli.
3)      Menggunakan tiga titik berspasi [...] jika ada bagian dari kutipan yang dihilangkan.
4)      Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA, APA, atau sistem yang berlaku di selingkung bidang.

Selain itu, dalam mengutip perlu diperhatikan juga butir-butir ini. Pengutipan atau perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebuh yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai pemisahnya.

A.      Kutipan Langsung
Kutipan lansung pendek atau kurang dari 4 baris atau ada yang mengatakan kurang dari 40 kata dilakukan dengan cara:
1)      Diintegrasikan dengan teks
2)      Diapit oleh tanda petik
3)      Diberi jaraj antarbaris yang sama dengan teks
4)      Disebutkan sumber kutipan
Contoh:
Chaer dan Agustina (1995:15) mengatakan “bahasa adalah sebuah sistem, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dikaidahkan”.
“Bahasa adalah sebuah sistem, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dikaidahkan” (Chaer dan Agustina, 1995:15).

Kutipan langsung panjang (lebih dari 4 baris atau 40 kata) dilakukan dengan cara:
1)      Ditulis tanda kutip
2)      Terpisah dari teks dengan spasi (jarak antarbaris) lebih dari teks
3)      Diberi jarak rapat rapat antarbaris dalam kuripan
4)      Disebutkan sumber kutipan
5)      Boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak
Contoh:
Istilah dalam cakupan etnografi komunikasi dikemukakan oleh Hymes (yang dikutip oleh Sumarsono dan Patana, 2004:311) berikut ini.
Istilah etnogarfi komunikasi itu sendiri menunjukkan cakupan kajiannya, yaitu etnografis landasannya dan komunikatif rentangannya dan jenis kerumitannya yang terkait. Dalam cakupan kajian, orang tidak dapat hanya terpisah mengambil hasil-hasil kajian dari linguistik, psikologi, sosiologi, etnologi dan menghubung-hubungkannya.

Jika kita ingin mengutip sebagian pernyataan dari suatu teks atau ada sebagian kutipan yang dihilangkan, kata-kata yang dibuang itu dapat dihubungkan dengan tiga titik.
                Contoh:
 “Bagi instrumen yang belum ada persediaan di Lembaga Pengukuran dan penilain, peneliti harus menyusun sendiri, mulai dari merencanakan, ... mencoba, merevisi” (Arikunto, 1989:134)

Apabila ada kalimat yang dibuang, kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain.... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim, 1995:315).

B.      Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dikemukakan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Untuk itu, pengutip harus memahami inti sari dari bagian yang dikutip secara tidak langsung. Kutipan tidak lansung dapat dibuat secara pendek maupun panjang dengan cara:
1)      Diintegrasi dengan teks
2)      Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
3)      Tanpa diapit tanda petik
4)      Dicantumkan sumber rujukan
Contoh:
Eriyanto (2001:61) mengemukakan bahwa analisis paradigmatik kritis menitikberatkan penginterpretasian teks pada penelitian itu sendiri.

2.     Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada format yang diuraikan dengan menggunakan MLA (The Modern Language Association) dan format APA (American Psychological Association). Akan tetapi, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku selingkung bidang ilmu. Misalnya, ada format daftar pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain.
Teknik penulisan daftar pustaka secara umum:
1)      Baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
2)      Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
3)      Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (Akan tetapi, cara mengurutkan daftar pustaka amat bergantung pada ilmu. Setiap bidang ilmu memiliki gaya selingkungan).
4)      Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.

Untung yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka:
1)      Nama penulis ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik.
2)      Tahun penerbitan
3)      Judul, termasuk anak judul (subjudul)
4)      Kota tempat penerbitan
5)      Nama penerbit
Jika penulis lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulisan pertama. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat, tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah) diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim (lebih dari 3 penulis), semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam rujukan.*

2.1   Rujukan dari Buku
Tahun penerbitan penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbitan dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Arikunto, S. 1989. Prosuder Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
                                    Jakarta: Bina Aksara.
Jika ada dua atau tiga penulis, maka cara penulisannya sama dengan buku yang  dirujuk oleh satu penulis.
Contoh:
Sumarsono & Partana,P. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Bina Aksara.
Akhadiah, S., Arsjad, M.G., & Ridwan, S.H. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis berdasarkan abjad judul bukunya.
                       Contoh:
Cornet, L & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.  Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson from the States.  Atlanta: Career Ladder Clearinghouse.


2.2   Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Seperti menulis rujukan dari buku ditambah tulisan (ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Aminuddin (ed.) 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Letheridge, S & Cannon, C.R. (Eds.) 1980. Bilingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.

2.3   Rujukan dari Artikel Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama penulis artikel di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Hatley, J.T. Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Cotempory Issues and New Direction in Adult  Development of Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed.), Aging in the 1980s: Psychological Issues (hlm. 219-252). Washington, D.C.: American Psychological Association.
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm.12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan Ya3.

2.4   Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis cetak biasa, dan huruf kapital pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung) dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:
Santosa, R. 2004. Peran Leksis dalam Analisis Teks. Linguistik Indonesia: Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 22 (1): 62-71.

2.5   Rujukan dari Artikel Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age. Rate and Eventual Attainment in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13: 573-582 (CD-ROM: TESOL Qaurtely-Digital, 1997)

2.6   Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada judul artikel ditulis cetak biasa, dan hurup besar pada setiap awal kata, kecuali kata hubung). Nama majalah atau koran ditulis huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata dan dicetak miring. Nomor halaman disebut bagian akhir.
Contoh:
Subadiyono & Indrawati, S. 2004. Persepsi Masyarakat terhadap Kesantunan Berbahasa dalam Tindak Tutur Deriktif. Masa: Bina Kampus Bina Umat, XI (17): 55-65.
Ferdiansyah. 2 Mei, 2008. Refleksi Pendidikan Tak Tuntas. Seputar Indonesia, hlm.5.

2.7   Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kapital kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Seputar Indonesia. 2 Mei, 2008. Gerakan Penghematan Energi, hlm.4.

2.8   Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintahan yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga.
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

2.9   Rujukan dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

2.10            Rujukan Berupa Karta Terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, maka ditulis dengan kata tanpa tahun.
Contoh:
Nunan, D. 1987. Mengembangkan Pemahaman Wacana: Teori dan Praktik. Terjemahan Elly W. Sikangen. 1922. Jakarta: PT Rebia Indah Perkasa.

2.11            Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau disertasi tidak diterbitkan nama kota, perguruan tinggi, dan fakultas.
Contoh:
Adrianni, R. 2005. Keterbacaan Wacana dalam Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah Negeri di Palembang.
Skripsi tidak diterbitkan. Inderalaya: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
2.12            Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miringm kemudiaan diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam ...”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Indrawati, S. 2004. Pembelajaran Keterampilan Membaca dan Berbicara: Merancang Strategi Pembelajaran Berdasarkan Kurukilum 2004. Makalah disajikan dalam Pelatihan Model-Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Berlandaskan Kurikulum 2004 bagi Guru-Guru SD dan SMP, Palembang, 8-9 Mei 2004.

2.13            Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam tanda kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S. Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-1995: The Calm before the Strom, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.html, diakses 12 Juni 1996)

2.14            Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses diantara tanda kurung. Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).

2.15            Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertau keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywen.or.id). 

No comments:

Post a Comment